Pembelajaran Prakarya Kurikulum 2013 Revisi 2017

Bahan dan Alat Seni Rupa Tiga Dimensional | Seni Rupa SMK Kelas X (Revisi)

Daftar Isi [Tampil]
seni rupa | Pada kesempatan ini kita akan membahas lebih jauh tentang alat, bahan seni rupa tiga dimensional dengan tujuan agar setiap siswa memahami potensinya dan dapat mengembangkan kepekaan estetik sebagai dasar untuk membuat karya tiga dimensional selanjutnya. Oleh sebab itu di dalam latihan penekanannya bukan membuat karya seni rupa yang sesungguhmya, tetapi sifatnya lebih kepada eksplorasi terhadap unsur seni rupa terutama unsur wujud dan sifat bahan yang digunakan.

Bahan dan Alat Seni Rupa Tiga Dimensional | Seni Rupa SMK Kelas X (Revisi)

Dalam pembahasan alat dan bahan seni rupa tiga dimensional ini karena penekanannya bukan membuat karya seni tiga dimensi yang sesungguhnya, dan kecenderungannya lebih kepada pemahaman karakter unsur seni rupa tiga dimensional melalui eksplorasi terhadap kualitas bahan untuk mendapatkan kualitas artistiknya. Seni rupa dua dimensional hanya terdiri dari dimensi panjang dan lebar, sedangkan seni rupa tiga dimensional ditambah dengan ketebalan.

Kalau kita cermati sebenarnya kita hidup berada di dalam ruang. Apa yang ada di sekitar kita bukan gambar pipih yang hanya memiliki panjang dan lebar, tetapi ruang yang memiliki kedalaman dan ujud yang memiliki panjang, lebar dan ketebalan atau volume. Oleh karena itu, untuk membuat karya seni rupa tiga dimensional, seorang perupa harus mampu berimajinasi tentang ujud dari setiap arah dan sisi benda yang akan dibuat.

Sebelum melaksanakan praktek untuk membuat karya seni rupa tiga dimensional perlu mengenal terlebih dahulu karakter beberapa bahan dan alat yang digunakan. Untuk eksplorasi wujud tiga dimensional ada beberapa jenis bahan dan alat. Bahan-bahan tersebut dikategorikan menjadi tiga, yakni : bahan lunak, bahan liat, dan bahan keras. Semua bahan itu memiliki karakternya masing-masing dan harus diketahui oleh perupa dan kriyawan. Namun pada praktek ini, dan mengingat beberapa keter-batasan, tidak semua bahan sempat digunakan.

1. Bahan Lunak

Kertas, karton, gabus dan styrofoam termasuk bahan lunak. Bahan-bahan ini relatif mudah didapat dan membentuknya dapat dengan alat yang sederhana seperti pisau, silet dan gunting. Bahkan tanpa alatpun, kertas dapat dilipat langsung dengan tangan tanpa bantuan alat yang lain. Latihan dengan bahan lunak ini lebih banyak menggunakan bahan karton. Jenis karton cukup banyak, namun untuk latihan dengan teknik potong dan toreh gunakanlah karton yang kaku agar bentuk yang dibuat tidak mudah melengkung. Untuk teknik melipat, karton tebal dan kaku tidak baik digunakan karena sulit dilipat. Walaupun dapat digunakan tetapi hasilnya kurang baik. Bagi pemula karton dan styrofoam sangat baik digunakan untuk latihan memahami seni rupa tiga dimensional. Untuk styrofoam, agar mendapatkan hasil potongan yang baik, perlu menggunakan alat khusus yang dapat dibeli di toko dan harganya pun tidak terlalu mahal. Apabila menggunakan pisau kadang-kadang hasil potongan kurang baik

2. Bahan Liat

Bahan liat ada beberapa jenis, seperti tanah liat, gips, plastisin dan lilin. Dalam latihan ini digunakan bahan tanah liat yang mudah didapat karena hampir ada di seluruh tempat, hanya pengolahannya perlu ditingkatkan kualitasnya. Tanah liat ada beberapa jenis, yaitu : Earthen-ware, stoneware, raku dan porselin. Tanah liat sangat mudah dibentuk. Untuk itu ada beberapa teknik dasar dalam pembentukannya dan memiliki cirinya masing-masing.

Earthenware pada umumnya dikenal berwarna merah, namun ada juga yang berwarna putih. Jenis tanah liat ini paling banyak digunakan karena mudah mendapatkannya. Untuk pembakaran dengan tungku diperlukan panas 1000ºC, dan untuk mengglasirnya diperlukan panas 1040º C - 1160º.

Stoneware berbeda dengan earthenware karena memerlukan suhu yang lebih tinggi dalam pembakaran glasirnya, yaitu untuk bakaran biscuit diperlukan panas 1000º C dan untuk glasir 1200-1300º C. Stoneware hasilnya lebih berat dan kuat dibanding earthenware. Efek lebih halus dapat dihasilkan jika menggunakan teknik reduksi dalam pembakarannya. Untuk itu perlu digunakan tungku yang dapat dimatikan dengan seketika.

Porselin merupakan jenis tanah liat yang sangat halus dan hasilnya keras. kehalusannya hampir seperti glasir jika digunakan untuk memoles tanah liat lainnya dan dibakar dengan suhu bakaran glasir. Porselin memiliki kualitas bening yang tidak dimiliki oleh tanah liat lainnya dan dapat juga dibuat kusam. Sifatnya sangat cepat kering namun masih memungkinkan untuk dibentuk, sekalipun dengan teknik putar. Untuk pembakaran biscuit dibutuhkan panas 1000º C dan untuk glasir 1240 - 1300º C.

Bahan raku merupakan jenis tanah liat yang kasar karena mengandung pertikel butiran pasir. Ketika telah menjadi produk bahan raku ini memberikan kesan tekstur seperti batu. Untuk pembakaran biskuit memerlukan temperatur panas lebih rendah dari jenis tanah liat lainnya yaitu sekitar 900º C, sedangkan untuk glasir 800-1000º C. Bahan raku dapat dibakar beberapa kali hingga mendapatkan hasil pembakaran yang diinginkan.

3. Bahan Keras

Yang termasuk bahan keras adalah kayu, batu dan logam. Ketiga jenis bahan ini telah digunakan oleh perupa dan kriyawan sejak jaman dahulu untuk membuat karya seni rupa dan kriya. Karena bahan ini sukar dibentuk, maka memerlukan alat-alat khusus seperti alat potong berupa gergaji, gunting, alat pembentuk berupa pahat dan sebagainya. Di antara ketiga bahan itu yang paling banyak peralatannya adalah logam, karena di samping jenis alat di atas dibutuhkan pula peralatan lain, seperti alat penyambung berupa las serta alat pelebur dan pencetak.

a. Kayu

Hampir seluruh kebudayaan masyarakat menggunakan kayu sebagai bahan untuk produk seni rupa dan kriya. Hal ini disebabkan karena, hampir di seluruh penjuru dunia ada kayu. Tingkat kekerasan kayu berbeda-beda, yakni kayu sangat keras, keras, sedang, dan lunak. Hal ini akan menentukan cara pengerjaannya. Kayu sangat keras sangat sulit membentuknya, sedang kayu lunak mudah patah, untuk itu dibutuhkan pengalaman yang cukup untuk mengetahui sifat-sifat kayu termasuk tekstur, serat, dan daya tahannya terhadap perubahan cuaca. Namun demikian, dibanding bahan keras lainnya kayu relatif mudah dibentuk dengan menggunakan alat peraut (pisau), gergaji, pahat, dan ketam dalam membuat benda seni rupa dan kriya seperti patung, mainan anak, peralatan rumah tangga dan sebagainya. Alat utama dan minimal yang harus dimiliki untuk mengerjakan kayu dalam seni rupa adalah pisau raut, dan pahat dengan berbagai jenis dan fungsi serta alat pemukulnya. Dengan kedua jenis alat ini seorang perupa telah dapat membuat produk seni rupa tiga dimensi dengan teknik raut, ukir, dan membentuk.

Beberapa hal yang perlu diketahui tentang kondisi kayu adalah faktor kekeringan dan pengawetan, serat, dan mata kayu. Kekeringan dan pengawetan harus menjadi pertimbangan serius dalam mengerjakan produk seni dengan bahan kayu, oleh karena banyak kasus terjadi produk kayu yang diekspor ke luar negeri sering mengalami masalah pecah dan dimakan hama atau ’bubukan’ sehingga kayu menjadi kropos. Faktor kekeringan yang baik adalah kadar air dibawah 12 persen. Jadi bagi perupa yang menggunakan bahan dasar kayu utuk karyanya perlu mempelajari teknologi pengawetan dan pengeringannya dengan baik. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang kondisi kayu adalah faktor kekeringan dan pengawetan, serat, dan mata kayu. Kekeringan dan pengawetan harus menjadi pertimbangan serius dalam mengerjakan produk seni dengan bahan kayu, oleh karena banyak kasus terjadi produk kayu yang diekspor ke luar negeri sering mengalami masalah pecah dan dimakan hama atau ’bubukan’ sehingga kayu menjadi kropos. Faktor kekeringan yang baik adalah kadar air dibawah 12 persen. Jadi bagi perupa yang menggunakan bahan dasar kayu utuk karyanya perlu mempelajari teknologi pengawetan dan pengeringannya dengan baik.

Serat kayu ada beberapa macam, dan hal ini perlu juga diketahui sifatnya karena berhubungan dengan cara mengerjakannya. Ada beberapa jenis serat kayu yakni serat lurus dan rapat, serat kasar, dan serat diagonal. Serat kayu lurus dan rapat adalah sangat baik untuk pmembuat produk seni, serat kasar dan serta diagonal memerlukan kehati-hatian dan kesabaran dalam mengerjakannya. Selain serat ada pula bagian lapisan kayu yang dapat digunakan untuk mengetahui mudah dan sulit dalam mengerjakan; lapisan kayu yang warnanya cerah dan lebar menandakan kayu tersebut mudah untuk dikerjakan, sebaliknya lapisan yang gelap lebih keras dan sulit untuk mengerjakannya. Untuk referensi lebih detail tentang sifat kayu lihat dalam Wood Carving Basic tulisan Allan dan Gill Bridgewater.

b. Batu

Karya seni rupa yang menggunakan batu biasanya dalam wujud patung dan relief. Bahan batu jenisnya bervariasi, ada batu pualam, marmer, onix dan batu kali. Sejak zaman dahulu batu telah digunakan untuk membuat benda-benda yang berhubungan dengan ritual. Pada zaman purba batu digunakan untuk alat potong seperti kapak. Hasilnya untuk pemujaan nenek moyang. Belakangan berkembang menjadi wujud lingga dan yoni. Oleh karena bahannya tahan lama menyebabkan karya-karya dengan bahan ini menjadi tidak lekang dimakan jaman, sehingga jejak seni rupa yang menggunakan bahan batu sangat banyak diketemukan. Jenis bahan batu ada beberapa macam, yaitu mamer, onix, batu andesit dan batu paras. Marmer adalah jenis batu yang paling keras sebaliknya batu paras adalah jenis batu yang paling lunak.

c. Logam

Ada beberapa nama bahan logam yang kekerasannya juga bertingkat, yaitu: aluminium, besi, baja, tembaga, perunggu, kuningan, nikel, emas, perak dan platina. Bahan-bahan ini dalam pembentukannya dapat langsung ditekuk, dikenteng, disambung dengan las maupun harus dicairkan untuk keperluan teknik cor. Bahan logam tahan sangat lama, misalnya perunggu, tembaga, kuningan, perak dan emas yaitu jenis logam yang anti karat, sehingga karya-karya dengan bahan ini dapat tahan berabad-abad dan tidak rusak. Di Indonesia hal ini telah dibuktikan oleh peninggalan seni rupa jaman pra Hindu, jaman Hindu, Budha dan Islam berupa patung, relief, alat upacara dan perhiasan. 

Demikianlah yang dapat admin bagikan kali ini, semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak/Ibu Guru dan juga anak didik dalam mencari referensi tentang artikel di atas. Dan harapannya, kiranya apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami isi artikel yang yang admin bagikan di atas. Selamat belajar dan berkreasi buat anak didik semuanya, moga-moga hasil prakarya kalian menarik dan mendapatkan nilai terbaik dari semua kerajinan yang ada. Dan yang paling utama adalah kalian diharapkan menjadi seniman-seniman yang luar biasa nantinya. Sukses selalu buat kalian semua dan sampai bertemu di lain kesempatan. Terima kasih dan salam sukses.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Bahan dan Alat Seni Rupa Tiga Dimensional | Seni Rupa SMK Kelas X (Revisi)