Pembelajaran Prakarya Kurikulum 2013 Revisi 2017

Aliran-Aliran Seni Rupa di Negara Cina dan Jepang | Seni Rupa SMK Kelas 10

seni rupa | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan aliran-aliran seni rupa di negara Cina dan Jepang revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak dan Ibu Guru serta anak didik dalam mencari referensi tentang aliran-aliran seni rupa di negara Cina dan Jepang revisi. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami aliran-aliran seni rupa di negara Cina dan Jepang.

Aliran-Aliran Seni Rupa di Negara Cina dan Jepang | Seni Rupa SMK Kelas 10

1. Seni Rupa di Cina

Seni sebagai bagian dari kebudayaan Cina usianya sudah sangat tua. Periodesasinya dibagi berdasarkan dinasti yang memerintah. Seni Cina sangat dipengaruhi oleh para filusuf, guru spiritual, dan juga pemimpin politik. Bentuk awal seni Cina pada Zaman Batu Baru adalah berupa gerabah dan batu giok, kemudian berkembang menggunakan bahan perunggu pada zaman Dinasti Song. Selanjutnya, penggunaan bahan kayu dan bambu dimulai sekitar abad pertama Masehi bersamaan dengan masuknya ajaran Budha yang baru populer pada abad ke 4 Masehi, pada zaman itu pula diperkenalkan porselin.

Perkembangan agama Budha di Cina berlangsung hingga abad ke-8 Masehi. Pada zaman imperial, seni kaligrafi dan lukisan sangat dihargai di lingkungan istana, yang dibuat di atas kain sutra dan berlangsung hingga diketemukannya bahan dari kertas. Pada zaman dinasti Tang, sangat terbuka dengan pengaruh kesenian dari luar, sehingga patung-patung Cina pada zaman ini banyak dipengaruhi oleh patung India zaman Gupta untuk mendukung ajaran Taoisme.

Pada dinasti Song seni lukis mengalami perkembangan pesat dengan ekspresi lembut pada lukisan-lukisan pemandangannya. Nampak bentuk-bentuk gunung diberi kontur yang kabur untuk memberi kesan kejauhan. Dalam zaman inilah penekanan pada lukisan terletak pada nilai-nilai spiritual dibanding nilai emosional.

Pada dinasti Song seni lukis mengalami perkembangan pesat dengan ekspresi lembut pada lukisan-lukisan pemandangannya. Nampak bentuk-bentuk gunung diberi kontur yang kabur untuk memberi kesan kejauhan Dalam zaman inilah penekanan pada lukisan terletak pada nilai-nilai spiritual dibanding nilai emosional. Pada dinasti Song seni lukis mengalami perkembangan pesat dengan ekspresi lembut pada lukisan-lukisan pemandangannya. Nampak bentuk-bentuk gunung diberi kontur yang kabur untuk memberi kesan kejauhan.Dalam zaman inilah penekanan pada lukisan terletak pada nilai-nilai spiritual dibanding nilai emosional.

Pada periode selanjutnya ditandai oleh dua dinasti yang kuat yaitu Dinasti Ming dan Qing. Seni rupa pada Dinasti Ming perkembangannya terletak pada penyempurnaan pewarnaan lukisan dibanding dengan lukisan pada Dinasti Song. Pada Dinasti Qing yang berkembang pesat adalah seni opera. Atas usaha seorang ahli dari Sekolah Shanghai, seni tradisional China mencapai klimaksnya kembali dalam bidang seni lukis. Usahanya itu adalah pengembangan teknik melukis tradisional dan menghargai hasil-hasil karya masterpiece kuno.

Salah satu prinsip yang diajarkan dalam seni rupa Cina kuno, adalah bagi seorang seniman agar menjadi kreatif ia harus melatih batinnya melakukan konsentrasi karena seni tidak dapat dipisahkan dengan spiritualisme. Hal ini berhubungan dengan ajaran Taoisme yang berarti jalan yang menyimpan banyak rahasia, sumber kreativitas, sumber kehidupan yang berada di lubuk hati yang paling dalam. Ajaran lainnya dari guru spiritual Cina Konfusius, adalah pengandaian seniman seperti halnya kertas putih sebelum diberikan warna ke atasnya.

Sama halnya dengan seniman, ia harus putih sebelum mulai berkarya. Maksud yang lebih jauh adalah mungkin sang guru mengharapkan seniman jika ingin mendapat sesuatu yang murni ia harus melepas semua yang ada dibenaknya, sehingga gagasan orisinal menampakkan dirinya. Ada beberapa ciri unik dari lukisan Cina klasik yaitu spontanitas goresan cat air, sebagaimana halnya lukisan Jepang. Terkadang ukurannya memanjang ke bawah.. Bentuk baru seni rupa Cina dipengaruhi oleh gerakan kebudayaan baru, dengan mengadopsi teknik Barat yang menggunakan cat minyak dan mengangkat tema-tema realisme sosialis.

2. Seni Rupa di Jepang

Seni dan budaya Jepang tidak dapat lepas dari pengaruh budaya luar Jepang. Sejak zaman prasejarah ada beberapa gelombang budaya luar masuk dan mempengaruhinya. Gelombang pertama bangsa yang men-diami Jepang disebut bangsa Jomon kira-kira 11000 – 300 tahun se-belum Masehi. Mereka masih hidup dengan berburu, bertani tetapi nomaden, namun telah dapat membuat tempat berteduh, membuat gerabah dan manik-manik dari batu kristal yang disebut dogu.

Gelombang kedua masuk bangsa Yayoi kira-kira 350 tahun sebelum Masehi, peninggalannya pertama kali diketemukan di daerah Tokyo. Mereka sudah mampu menanam padi, membuat senjata dari tembaga, dan genta dari perunggu disebut dotaku serta membuat keramik dengan teknik bakar di dalam tungku. Gelombang ketiga yang masuk ke Jepang adalah bangsa Kofu atau Tumulus kira-kira pada tahun 250-552 Masehi. Ketiga suku bangsa yang mendiami Jepang kemudian membuat pemerintahan, karya seni mereka terbuat dari kombinasi perunggu dengan cermin, sebagai lambang aliansi dan patung tanah liat yang disebut haniwa ditempatkan dekat kuburan.

Sama halnya dengan Cina, kesenian Jepang juga memiliki sejarah yang panjang. Dalam perkembangannya, pengaruh Agama Budha sangat kuat, sebagai gelombang keempat dimulai sekitar abad ke-7 sampai ke-8 Masehi dalam satu doktrinnya yang berkaitan dengan seni yaitu: Zen langsung menuju ke dalam hati manusia, lihat sifat aslimu dan kamu akan menjadi Budha”. Kemudian pada abad ke-9 Jepang mulai menjauh dari Cina dan mengembangkan bentuk keseniannya sendiri sehingga seni yang bersifat sekuler dan religius berkembang sangat pesat hingga akhir abad ke-15. Pada tahun 1467-1477 Jepang mengalami krisis politik, ekonomi, dan social dan berlangsung lebih kurang satu abad.

Kemudian dalam kepemimpinan Kaisar Tokugawa Shogunate peran agama banyak berkurang dalam kehidupan masyarakat. Seni menjadi sangat sekuler yakni digunakan dan dinikmati dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap keindahan yang sifatnya sangat duniawi. Namun demikian pengaruh meditasi Zen Budisme dalam seni lukis nampak banyak ruang kosong terungkapkan dalam lukisan, mungkin kekosongan tersebut merupakan refleksi dari kegiatan meditasi yang memang mencari kekosongan pikiran secara psikologis untuk mendapatkan keheningan dan kejernihan pikiran. Hal ini juga mungkin mempengaruhi seni taman Jepang yang memiliki ciri khas sangat kuat.

Menulis dengan kuas merupakan kebiasaan yang telah mentradisi, hal ini menyebabkan masyarakat sangat sensitif terhadap nilai estetik suatu lukisan. Seni kaligrafi Jepang dan Cina begitu pula lukisannya memiliki kesamaan nafas. Lukisan tradisinya mengutamakan spontanitas dalam menggunakan kuas dengan media tinta hitam maupun cat air menjadi ciri khusus yang tidak dapat ditandingi oleh tradisi seni lukis lainnya di dunia. Dalam seni rupa, selain tradisi melukis, pada periode Edo tahun 1603, muncul pula seni tradsional lainnya yaitu teknik cetak kayu sebagai suatu teknik berekspresi yang sangat popular di kalangan seniman dan menghasilkan hasil cetak warna-warni yang sangat indah. Salah seorang seniman yang terkenal pada zaman Edo ialah Kano Tanyu cucu dari seniman terkenal Eitoku Kano. Ia banyak melukis untuk istana di Kyoto dan Nagoya. Salah satu lukisannya yang terkenal berjudul Menangkap Ikan Malam hari dengan Burung Pemangsa, lukisannya dibuat di atas enam buah panel besar.

Seni patung Jepang mendapat pengaruh kuat dari seni patung Cina, pada tahun 1183 seniman patung Cina diboyong ke Jepang untuk merestorasi kepala patung Budha yang rusak di Todaiji. Untuk me-ngerjakannya ia banyak dibantu oleh seniman patung Jepang dan di-selesaikan dalam beberapa generasi. Kedatangan seniman patung Cina banyak meninggalkan pengaruh kepada seniman patung Jepang terutama dalam meningkatkan nafas realisme dan penyederhanaannya.

Seni tradisional Jepang lainnya yang menonjol di dunia adalah seni pertamanan yang juga tidak ada yang menandingi keindahannya, ka-rena memanfaatkan keindahan karakter alami batu, karang, pasir, rumput, pohon, dan air termasuk juga gemerisiknya angin yang menerpa pepohonan. Seperti nampak dalam gambar 126 kolam dibelah dengan jalan setapak kemudian disambung dengan steping stone. Semuanya dibuat dengan meniru alam dengan cermat, sehingga dapat memberikan suasana seakan kita berada di alam yang sesungguhnya. Padahal kita sedang berada di dalam karya seni yang dapat kita alami secara nyata. Unsur-unsurnya dapat kita sentuh dan orang yang masuk ke taman juga dapat berperan sebagai unsur karya seni.

Pada taman Ryoanji karena taman ini merupakan tempat suci, maka pengaruh Zen tentang ketenteraman nampak pada keluasan halaman dengan hamparan pasir putih bergaris-garis yang sengaja dibuat dengan alat menyerupai garpu dalam proses pembentukannya. Dengan taman diatur seperti itu berarti lingkungan dapat digunakan sebagai media berkarya seni. Taman juga biasanya didukung oleh seni bonsai, yaitu pengerdilan pohon yang menyebar saat ini ke seluruh dunia.

Gelombang terakhir dari kebudayaan luar mempengaruhi Jepang adalah kebudayaan Barat pada tahun 1867 yang terkenal dengan zaman Meiji yang terkenal dengan masa Restorasi Meiji. Era ini merupakan era keterbukaan bagi Jepang untuk menyerap teknologi Barat. Oleh karena-nya banyak pemuda-pemuda Jepang di kirim ke Eropa untuk mempelajari budaya Eropa terutama teknologinya. Dalam perkembangan selanjutnya Jepang dapat mengejar ketertinggalan teknologi dari Eropa dan saat ini berkembang sangat pesat serta dalam beberapa hal dapat mengungguli Eropa dan Amerika.

Demikianlah yang dapat admin bagikan kali ini, semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak/Ibu Guru dan juga anak didik dalam mencari referensi tentang artikel di atas. Dan harapannya, kiranya apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami isi artikel yang yang admin bagikan di atas. Selamat belajar dan berkreasi buat anak didik semuanya, moga-moga hasil prakarya kalian menarik dan mendapatkan nilai terbaik dari semua kerajinan yang ada. Dan yang paling utama adalah kalian diharapkan menjadi seniman-seniman yang luar biasa nantinya. Sukses selalu buat kalian semua dan sampai bertemu di lain kesempatan. Terima kasih dan salam sukses.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Aliran-Aliran Seni Rupa di Negara Cina dan Jepang | Seni Rupa SMK Kelas 10