Daftar Isi [Tampil]
seni rupa | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian, jenis, dan prinsip seni dalam mata pelajaran seni rupa sekolah menengah pertama (SMA) revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak dan Ibu Guru serta anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian, jenis, dan prinsip seni dalam mata pelajaran seni rupa. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian, jenis, dan prinsip seni dalam mata pelajaran seni rupa.
Pernahkah kalian merasa senang ketika melihat pemandangan alam, atau melihat sebuah lukisan? Kita juga sering merasa senang ketika makan enak, ketemu teman lama, namun perasaan senang tersebut tidaklah sama kualitasnya. Perasaan senang bertemu teman lama dan melihat pemandangan penyebabnya berbeda, bertemu teman lama mungkin disebabkan oleh karena rindu lama tak bersua, teman itu baik dan dekat dengan kita. Senang melihat lukisan pemandangan disebabkan dalam lukisan tersebut ada kualitas unsur-unsur visualnya yang memberikan pengalaman pada perasaan kita akan adanya hubungan yang harmonis. Hal ini sama dengan karya seni, tetapi karya seni dibuat oleh manusia dan pemandangan alam diciptakan oleh Tuhan.
Pernahkah kalian merasa senang ketika melihat pemandangan alam, atau melihat sebuah lukisan? Kita juga sering merasa senang ketika makan enak, ketemu teman lama, namun perasaan senang tersebut tidaklah sama kualitasnya. Perasaan senang bertemu teman lama dan melihat pemandangan penyebabnya berbeda, bertemu teman lama mungkin disebabkan oleh karena rindu lama tak bersua, teman itu baik dan dekat dengan kita. Senang melihat lukisan pemandangan disebabkan dalam lukisan tersebut ada kualitas unsur-unsur visualnya yang memberikan pengalaman pada perasaan kita akan adanya hubungan yang harmonis. Hal ini sama dengan karya seni, tetapi karya seni dibuat oleh manusia dan pemandangan alam diciptakan oleh Tuhan.
Pengertian Seni
Untuk itu, jika kata seni merupakan terjemahan dari kata art dalam bahasa Inggris, maka menurut Herbert Read seni berarti suatu bentuk yang menyenangkan. Hal yang menyenangkan tersebut dapat memberi kepuasan kepada perasaan, dan perasaan tersebut dapat disenangkan apabila kita dapat menemukan hubungan kesatuan dan harmoni dalam hubungan formal yang terjadi pada persepsi kita. Selanjutnya rasa keindahan pada karya seni berada pada tahap kedua dalam prosesnya. Ada tiga tahap dalam kegiatan berkarya seni, tahap pertama adalah menguasai kualitas atau karakteristik materi atau unsur seni rupa yang digunakan berupa garis, bentuk, warna dan tekstur; tahap kedua adalah pemberian ekspresi terhadap kualitas unsur dan susunannya.
Hal-Hal dalam Seni
Rasa estetik tersebut berada pada tahap satu dan dua dari proses kegiatan berkarya seni. Berlandaskan batasan tersebut dapat diketahui ada empat hal yang dapat dikupas dalam mengamati dan menganalisis nilai estetik seni rupa yaitu keterampilan teknik, kualitas material, susunan materi, dan kualitas ekspresi atau fungsi untuk seni terpakai.
Kualitas ekspresi yang ada pada karya seni memberikan kualitas karakter berbeda antara karya seni satu dengan lainnya. Selain itu faktor individu senimannya juga berperan besar dalam memberikan corak pada karya yang dibuatnya sehingga membuat penampilan karya satu dengan seniman lainnya memiliki perbedaan. Selanjutnya tentang estetik Dick
17 Hartoko mengatakan, bahwa kata estetik berasal dari bahasa Yunani aesthesis yang berarti pencerapan, persepsi, pengalaman, perasaan, dan pandangan. Menurutnya kata ini pertama kali digunakan oleh seorang 18filsuf Jerman bernama Baumgarten guna menunjukkan kepada cabang filsafat yang berhubungan dengan seni dan keindahan. Dikatakan, ke- indahan ada dua jenis yaitu keindahan objektif dan keindahan subjektif. Subjektif karena keindahan berada pada pikiran manusianya dan objektif karena keindahan berada pada objek di luar diri manusia, dapat berupa suasana atau benda. Perbedaannya terletak pada keindahan yang terdapat di alam dan keindahan buatan manusia terdapat dalam karya seni.
Menurut Harry Broudy, karya seni rupa mengandung beberapa properti, yaitu sensory properties, formal properties, technical properties, dan expressive properties Hal ini hampir sama dengan apa yang dikemukan oleh Read, guna mengetahui kandungan estetik suatu karya Gambar 16. (a) Patung Bali peniup seruling, (b) Ukiran pada tameng dari Papua, (c) Kendi Keramik dari Cina (sumber: a. foto Agung Suryahadi, b dan c. Indonesian Heritage).
19seni dapat dianalisis berdasarkan aspek properti tersebut. Berbeda dengan Marian L. Davis formal property disebutnya sebagai prinsiples of organization atau prinsip pengorganisasian unsur yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu prinsip yang bersifat mengarahkan, memusatkan, dan menyatukan perhatian. Prinsip mengarahkan terdiri dari beberapa prinsip, yaitu pengulangan, selang-seling, rangkaian, irama, transisi, gradasi, dan radiasi. Prinsip memusatkan terdiri dari tiga jenis, yaitu penekanan, konsentrasi, dan kontras.
Prinsip-Prinsip Seni
Prinsip menyatukan terdiri dari prinsip proporsi, keseimbangan, harmoni, dan kesatuan. Tujuan dari seluruh prinsip pengorganisasian adalah untuk mendapatkan susunan atau komposisi yang ‘harmonis’ dan memiliki ‘kesatuan’ antara unsur-unsur yang disusun dan dengan ide penciptaan.
Marvin Rader dan Betram Jessup menyebutnya sebagai organic unityyang memiliki tiga aspek yaitu adequacy, economy, dan internal coherence Adequacy menunjukan bila penikmat karya seni merasa puas dalam menyaksikan sebuah karya seni, karena karya itu lengkap tidak ada yang kurang, economy jika sebuah karya seni tidak berlebihan dan tidak bertaburan dengan unsur-unsur yang kurang penting. Perhatikan gambar (16 a), dalam karya seni patung tersebut bentuk manusia dibuat dengan penyederhanaan namun dapat mengungkapkan expresi irama suara tentang orang yang sedang bermain seruling. Dalam hal itu unsur visual (garis, bentuk, warna dan tekstur) yang digunakan diolah untuk mengikuti ungkapan rasa sebagaimana halnya patung Siwa yang sedang bertempur dan mengalahkan lawannya banyak menggunakan ungkapan garis diagonal sehingga geraknya terlihat dinamis (gb.17). Internal cohenrence menunjukkan bahwa dalam karya itu ada hubungan yang erat antara bagian-bagiannya: antara warna dengan warna, warna dengan bentuk, bentuk dengan bentuk, bentuk dengan warna dan dengan tema. Selanjutnya mengenai ekspresi agak mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Read, bahwa ekspresi dalam seni mengandung pengertian ganda, pertama sebagai perilaku pengungkapan pikiran dan perasaan, kedua sebagai isi atau nilai yang diungkapkan mencerminkan ’roh’ karya seni ang dibuat.
Jenis-Jenis Seni
Berdasarkan latar belakang penciptaannya, seni dibedakan menjadi dua jenis yaitu seni murni dan seni terpakai. Disebut seni murni karena ketika proses awal penciptaannya seni tersebut bukan dimasudkan untuk digunakan keperluan tertentu seperti untuk ilustrasi, propaganda, wadah, dan sebagainya (gb. 18 a ). Sebaliknya seni pakai, pada proses awal penciptaanya sudah dimaksudkan untuk diaplikasikan atau digunakan keperluan tertentu (gb. 18 b dan c). Seni murni lebih dominan meng-ungkapkan kualitas estetik dan karakter obyek penciptaan serta seniman
20sebagai subyek penciptanya. Namun, uniknya setelah seni murni itu selesai diciptakan dapat digunakan untuk keperluan lainnya seperti untuk ilustrasi, penghias ruang atau halaman. Jadi perbedaannya terletak terutama dalam awal prosesnya, dalam sikap batin seniman pembuatnya. Ringkasnya, seni murni niat pembuatannya adalah untuk ekspresi dan
menunjukan pribadi senimannya, dan seni pakai untuk tujuan kegunaan tertentu. Pada gambar (16a) patung Peniup Seruling bukan digunakan untuk fungsi tertentu dan pada gambar (18 a) keramik kelihatan sebagai wadah namun secara fungsional sulit digunakan, sedang gambar (18b dan c) dilihat dari struktur bentuknya memang tujuannya untuk fungsi wadah benda cair.