Pembelajaran Prakarya Kurikulum 2013 Revisi 2017

Bahan Seni Rupa Dua Dimensi | Arang, Pensil, dan Pastel

Daftar Isi [Tampil]
seni rupa | Jenis alat dan bahan untuk seni rupa sebenarnya sangat banyak sebab apa saja yang ada dilingkungan kita dapat digunakan sebagai bahan membuat karya seni rupa. Namun, dalam pembahasan ini dibatasi pada penggunaan alat dan bahan seni rupa dua dan tiga dimensional yang lumrah digunakan dikalangan perupa seperti arang, pensil, pastel, cat air, cat poster, cat akrilik, karton, tanah liat, plastisin, gip, kayu dan sebagainya.

Bahan Seni Rupa Dua Dimensi | Arang, Pensil, dan Pastel

1. Arang

Di antara sekian banyak bahan untuk membuat karya seni rupa dua dimensional, arang adalah bahan yang paling mudah untuk didapat karena jika tidak ada bahan lain arang dapat dibuat sendiri. Ambil bilah-bilah kayu yang tingkat kekerasannya sedang, kemudian bakar menjadi bara; tutuplah rapat-rapat dalam wadah dari bahan tanah liat dan bila baranya telah padam anda sudah mendapatkan arang. Mudah bukan? Perhatikan, kayu yang sangat keras atau sangat lunak kurang baik untuk dibuat arang gambar. Sebab kayu yang amat keras arangnyapun keras dan sulit untuk mendapatkan goresan yang baik, begitu pula kayu yang amat lunak arangnyapun amat rapuh. Maka bahan kayu yang digunakan sebaiknya kayu yang tidak keras atau sebaliknya tidak terlalu lunak, dari referensi yang ada, untuk membuat arang batang yang baik digunakan adalah kayu pohon jeruk. Namun, karena ada banyak jenis kayu maka diperlukan banyak percobaan dalam mendapatkan alternatif arang yang berkualitas baik.

Bahan Seni Rupa Dua Dimensi | Arang, Pensil, dan Pastel

Goresan yang dibuat dengan arang sangat rapuh karena mudah rontok dan terhapus sehingga untuk menguatkannya diperlukan bahan pelapis pengawet seperti fixative dengan cara disemprotkan atau dioleskan atasnya, jika karya sudah dianggap selesai. Resiko untuk tidak merusak gambar atau lukisan yang telah dibuat, lebih baik menggunakan zat pelapis dengan menyemprotkannya, karena tidak ada kontak langsung antara alat dengan karya sebagaimana menggunakan kuas. Pada saat ini ada empat jenis arang yang dijual di pasaran, yaitu arang batangan, arang serbuk, arang pensil, dan arang cetak atau pres. Arang batangan, arang pensil, dan arang pres baik untuk membuat garis sedangkan arang serbuk baik digunakan untuk blocking dan shading serta teknik dry brush, karena serbuk arang tersebut tinggal menerapkannya ke atas kertas dengan menggunakan tisu atau kain halus. Sifat yang menyenangkan dari arang adalah gambar dapat dengan mudah diperbaiki jika ada yang terasa kurang terutama dalam menggambar realis atau naturalis. Karena arang mudah dihapus.

Bahan arang sangat baik bagi pemula menggeluti seni rupa dua dimensional, karena bahan tersebut mudah didapat dan murah, sehingga untuk latihan meluweskan goresan dan pemahaman tentang gelap terang sangat baik digunakan. Namun, bukan berarti karya seni rupa dengan menggunakan arang tidak berkualitas dan murahan. Teknik berkaryadengan menggunakan arang merupakan awal ’keberangkatan’ menekuni bidang seni rupa dua dimensional dan jika ditekuni secara mendalam juga dapat menghasilkan karya yang berkualitas baik. Pelukisnya memanfaatkan efek tekstur kasar dalam menggambarkan pohon dan gunung, goresan arang dibuat halus mengikuti tekstur obyek yang digambar, yaitu bunga anggrek dan kulit manusia. Jadi menggambar dengan arang dengan hitam putih dapat menghasilkan gambar yang baik.

Pelukis kenamaan zaman Renaissance seperti Leonardo da Vinci, Rembrant dan Durrer, sangat mahir menggunakan arang untuk melukis. Seharusnya para pemula banyak menggunakan arang untuk melatih keterampilan dasar dalam membuat bentuk dan ilusi tiga dimensional pada kertas.  Pelukisnya sangat maghir dalam memanipulasi arang dalam membuat ilusi volume tiga dimensi terhadap obyek yang digambar. Tone atau gelap terang yang membentuk plastisitas helai bunga dibuat dengan cermat, diberi latar belakang gelap, sehingga obyek bunga menonjol. Tone gelap terang juga dapat membentuk ilusi volume pada manusia yang digambar dengan menonjolkan plastisitas kepala dan lengan yang kekar.

Pemahaman terhadap plastisitas dilakukan melalui latihan dengan arang, kelak faedahnya akan mempermudah penggunaan bahan menggambar yang lain. Menggunakan bahan arang merupakan dasar pemahaman tentang pembentukan plastisitas yang dihasilkan dengan kecekatan teknik membuat tone gelap terang khususnya pada kegiatan gambar dan melukis realis. Pada kedua jenis seni rupa ini, tone gelap terang menjadi salah satu unsur seni rupa yang penting dalam mendapatkan ilusi tiga dimensi pada bidang datar. Untuk itu perlu melakukan latihan yang intens agar dapat menguasainya dengan baik.

2. Pensil

Selain arang, pensil juga merupakan alat sederhana dalam pembuatan karya seni rupa dua dimensional. Menurut sejarahnya, pensil mulai berkembang pada abad ke 16 ketika diketemukannya bahan grafit secara kebetulan dibawah pohon tumbang karena badai di desa Barrowdale, Cumberland, Inggris. Grafit merupakan benda menyerupai batu hitam mengkilap tetapi dapat menghasilkan tanda hitam yangawalnya dinamakan plumbago dalam bahasa Latin. Grafit kemudian digunakan untuk berbagai keperluan terutama sebagai bahan menulis dan menggambar dengan cara ditajamkan dan dibungkus dengan benang agar mudah dipegang. Pada perkembangannya di akhir abad ke 18, Nicolas Jacques Conte diminta oleh Napoleon untuk mengembangkan pensil. Ia mencampur serbuk grafit dengan tanah liat untuk membuatnya keras.

Bahan Seni Rupa Dua Dimensi | Arang, Pensil, dan Pastel

Semakin banyak campuran tanah liat semakin keras pensil yang dihasilkan dan tanda yang dihasilkan semakin tipis warna hitamnya. Jadi dengan perbandingan campuran grafit dan pensil, gelap terang tanda yang dihasilkan oleh pensil menjadi bervariasi. Campuran grafit dan tanah liat dibakar dan dimasukkan ke dalam tabung kecil terbuat dari kayu sebagaimana halnya pensil yang kita ketahui saat ini. Derajat kekerasannya ditentukan oleh jumlah kandungan grafitnya sehingga untuk kepentingan penggunaannya pensil dibuat dalam variasi dengan sistim bertingkat. Untuk dapat mengenalinya, pensil dengan kode H menunjukkan bahwa pensil itu keras (hard) sedangkan dengan kode B adalah pensil lebih lunak dan hitam (black). Pensil 3H lebih keras dibanding pensil 2H, begitupula pensil 3B lebih hitam hasil goresannya dibanding pensil 1B.

Untuk keperluan berkarya seni rupa dianjurkan menggunakan pensil hitam yang lunak (B). Penggunaannya dalam praktek, biasanya pensil keras H digunakan untuk sketsa awal kemudian dilanjutkan penye-lesaiannya dengan pensil B dalam berbagai variasi kepekatan. Namun perlu diperhatikan bahwa pensil H karena sangat keras, jika digunakan, sering membuat kertas gambar ’luka’ dan bekasnya sulit dihilangkan. Selain pensil H ada jenis pensil HB yang merupakan pensil dengan kekerasan yang sedang. Pensil ini baik untuk memulai pekerjaan awal berupa sketsa karena tidak merusak kertas dan hasil goresannya tidak terlalu tipis atau gelap. Pensil yang terlalu lunak dan pekat kurang baik untuk sketsa awal karena agak sulit dihapus.

Menghapus sket atau goresan gunakan penghapus karet yang selunak mungkin agar kertas tidak luka waktu digosok. Upayakan jangan terlalu sering menghapus agar kertas tetap terjaga kondisinya. Pada waktu menghapus jaga tekanan penghapus pada kertas, begitu pula jaga kebersihan penghapus, karena apabila penghapus sudah terlalu sering digunakan warna hitam pensil akan melekat pada penghapus dan dapat membuat kotor kertas gambar. Oleh karenanya, bersihkan penghapus karet dengan menggsokkannya pada kertas yang tidak terpakai dan gunakan alas kertas ketika tangan menggambar dan menyentuh bagian yang tidak sedang dikerjakan tetapi sudah ada goresan pensilnya. Upaya ini adalah untuk tetap menjaga kebersihan gambar.

Pensil berwarna agak berbeda dengan kedua jenis pensil hitam sebelumnya, karena diproduksi tidak berdasar tingkatan kualitas tetapi berdasar jumlah warna. Seiring dengan perkembangan teknologi, pensil berwarna ada yang diproduksi sebagai kombinasi dengan cat air dan pastel. Dalam penggunaan pensil cat air, pada awalnya sama dengan penggunaan pensil pada umumnya, hanya untuk proses selanjutnya digunakan kuas cat air basah yang dikuaskan di atas goresan pensil dan goresan tersebut akan mencair sehingga warnanya memiliki karaktersama dengan cat air namun masih terlihat bekas goresan pensilnya. Hal itu menjadi ciri khasnya yang tersendiri. Pensil ini sangat praktis digunakan untuk membuat karya out door karena tidak banyak memerlukan perlengkapan sebagaimana halnya melukis menggunakan bahan cat minyak.

Kelemahan pensil berwarna biasa maupun pensil cat air adalah warna-warna yang dihasilkan tidak cemerlang seperti halnya warna yang dihasilkan pastel atau perwarna lainnya. Perhatikan gambar 137 dan 138, warna pensil cat air pada gambar pemandangan tersebut nampak lembut, goresannya pun tidak dapat ’garang’ sebagaimana halnya goresan cat minyak, akrilik dan pastel. Untuk melindungi agar awet, gambar yang telah dihasilkan perlu diberi pelapis fixatif. Pelapis ini ada dua jenis kemasan yaitu dalam bentuk spray dapat langsung disemprotkan dan yang dalam botol harus menggunakan kuas.

3. Pastel

Pastel adalah media menyerupai kapur tulis tetapi dibuat dengan pigmen warna dicampur dengan zat pengikat berupa resin dan plaster. Bahan ini dicampur, dibuat pasta kemudian dibentuk batangan lalu dikeringkan. Kualitas pastel tergantung dari komposisi bahannya. Pastel dengan warna cerah biasanya bahan plasternya sedikit, karena bahan ini berfungsi untuk mengurangi cerahnya pigmen warna. Pigmen warna cerah disebabkan oleh tingginya konsentrasi (extract) pigmen yang dibuat dari dedadunan, bagian tertentu binatang (tulang, lemak), dan bahan sintetis. Baik buruknya kualitas pastel maupun bahan pewarna lainnya sangat tergantung pada daya tahannya terhadap sinar. Artinya, warna tidak cepat berubah jika terkena sinar matahari langsung, tidak pecah, tidak berubah dalam jangka waktu panjang. Hal ini penting diperhatikan karena akan mempengaruhi pula kualitas karya. Selain berbentuk kapur tulis, pada saat ini diproduksi pastel dalam bentuk pensil, namun di Indonesia belum banyak beredar.

Bahan Seni Rupa Dua Dimensi | Arang, Pensil, dan Pastel

Derajat kekerasan pastel ditentukan oleh komposisi bahannya. Pastel yang keras dan tidak mudah patah disebabkan karena banyak mengandung bahan pengikat, sedangkan pastel yang mudah patah mengandung sedikit pengikat. Pada saat ini ada dua jenis pastel dalam kemasan yang dapat dijumpai di pasaran yaitu pastel kapur dan pastel minyak. Pastel kapur sangat mudah patah dan hasil goresannya pun mudah rontok. Oleh sebab itulah kertas yang digunakan untuk menggambar dan melukis dengan pastel yang dipilih memiliki tekstur kasar untuk menahan warna pastel sehingga tidak mudah rontok. Namur demikian keistimewaan warna pastel kapur yaitu powdery kesan khas warna kapur. Sebaliknya pastel minyak lebih kuat daya lekatnya karena mengandung pengikat minyak. Oleh sebab itu goresannya pun berkesan seperti cat minyak.

Di dalam penggunaannya, pastel dapat diterapkan dengan membuat garis atau arsiran dan dikombinasi blok tipis atau sebaliknya dengan blok yang tebal menutup permukaan kertas. Menggunakan pastel perlu didukung peralatan dan bahan lainnya seperti alat peruncing untuk mendapatkan ujung runcing ketika membuat garis atau bagian yang kecil. Peruncing pastek dapat menggunakan amril yang dilekatkan pada papan atau menggunakan peruncing pensil. Untuk pastel kapur dapat meng-gunakan karet penghapus yang lembut untuk memperbaiki kesalahan atau membuat efek lighting dalam menggambar benda-benda yang mengkilat. Sedang untuk pastel minyak, jika ada kesalahan dalam penerapan warnanya dapat ditumpang dengan warna yang lain, dan jika warnanya tebal dapat dikerok dengan pisau ‘cutter’. Percampuran warna dapat dilakukan langsung di atas kertas dengan menggosokkan kain atau jari, atau alat lainnya seperti kuas, kapas, dan tisu. Pencampuran dapat pula dilakukan di luar kertas dengan membuatnya menjadi serbuk terlebih dahulu, lalu serbuk tersebut dicampur hingga menjadi homogen sebelum digunakan. Apabila batang pastel sudah kotor, bersihkan dengan menggunakan kain.

Demikianlah yang dapat admin bagikan kali ini, semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak/Ibu Guru dan juga anak didik dalam mencari referensi tentang artikel di atas. Dan harapannya, kiranya apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami isi artikel yang yang admin bagikan di atas. Selamat belajar dan berkreasi buat anak didik semuanya, moga-moga hasil prakarya kalian menarik dan mendapatkan nilai terbaik dari semua kerajinan yang ada. Dan yang paling utama adalah kalian diharapkan menjadi seniman-seniman yang luar biasa nantinya. Sukses selalu buat kalian semua dan sampai bertemu di lain kesempatan. Terima kasih dan salam sukses.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Bahan Seni Rupa Dua Dimensi | Arang, Pensil, dan Pastel