Pembelajaran Prakarya Kurikulum 2013 Revisi 2017

Bahan Seni Rupa Dua Dimensi | Tinta, Cat Air, Cat Poster, Cat Akrilik, dan Cat Minyak

Daftar Isi [Tampil]
seni rupa | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan bahan-bahan seni rupa dua dimensi (tinta, cat air, cat poster, cat akrilik, dan cat minyak) semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang bahan-bahan seni rupa dua dimensi (tinta, cat air, cat poster, cat akrilik, dan cat minyak). Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami dan membuat kerajinan seni rupa dua dimensi.

Bahan Seni Rupa Dua Dimensi | Tinta, Cat Air, Cat Poster, Cat Akrilik, dan Cat Minyak

1. Tinta

Tinta merupakan salah satu bahan yang sudah tua usianya guna membuat karya seni rupa . Pada abad pertengahan, di Cina, India, Jepang dan Eropa tinta sudah digunakan untuk berbagai keperluan, seperti menulis surat dan menggambar. Pada saat ini tinta gambar dibuat dari pigmen warna, shellac dicampur air, sedang pada jaman dahulu tinta hitam dibuat dari campuran jelaga dengan lem dan sejenis cuka. Dengan berkembangnya teknologi, tinta tidak lagi hanya hitam, sekarang banyak dijual tinta dengan warna-warni. Secara tradisional, dalam penggunaan tinta memerlukan alat berupa pena dan kuas. Pena tidak hanya berupa pena standar yang dibuat oleh pabrik untuk menggambar atau menulis, tetapi dapat pula menggunakan pena buatan tangan dari bambu, tangkai bulu unggas, kayu atau bahan lain dengan maksud mendapatkan variasi garis yang artistik. Perhatikan potensi tinta dengan menggunakan pena logam dalam membuat sketsa dan gambar hitam putih.

Tinta merupakan salah satu bahan yang sudah tua usianya guna membuat karya seni rupa . Pada abad pertengahan, di Cina, India, Jepang dan Eropa tinta sudah digunakan untuk berbagai keperluan, seperti menulis surat dan menggambar. Pada saat ini tinta gambar dibuat dari pigmen warna, shellac dicampur air, sedang pada jaman dahulu tinta hitam dibuat dari campuran jelaga dengan lem dan sejenis cuka. Dengan berkembangnya teknologi, tinta tidak lagi hanya hitam, sekarang banyak dijual tinta dengan warna-warni. Secara tradisional, dalam penggunaan tinta memerlukan alat berupa pena dan kuas. Pena tidak hanya berupa pena standar yang dibuat oleh pabrik untuk menggambar atau menulis, tetapi dapat pula menggunakan pena buatan tangan dari bambu, tangkai bulu unggas, kayu atau bahan lain dengan maksud mendapatkan variasi garis yang artistik. Perhatikan potensi tinta dengan menggunakan pena logam dalam membuat sketsa dan gambar hitam putih Ada beberapa istilah untuk menunjukkan kualitas ketahanan tinta yakni permanent, lightfast, archival. Istilah permanent menunjukkan bahwa tinta tersebut tahan lama setelah berkali-kali dicuci, lightfast berarti tinta tersebut tahan lama untuk tidak luntur jika sering terkena sinar matahari langsung. Archival merupakan tinta atau material lain dengan daya tahan yang amat tinggi sehingga kuat berabad-abad lamanya. Ada istilah lain untuk tinta yaitu waterproof menunjukkan bahwa tinta tersebut tidak dapat cair kembali jika terkena air, sedang nonwaterproof dapat cair kembali jika diberi air dengan kuas basah, berarti gambar dapat diubah atau diperbaiki. Sifatnya lebih luwes jika digunakan untuk menggambar atau melukis. Tinta waterproof baik digunakan untuk kontur sehingga jika menggunakan warna lain tidak berubah bentuknya. Jenis tinta ini banyak digunakan pada lukisan tradisional Bali.

2. Cat Air

Cat air adalah media seni rupa yang memiliki sifat khusus yaitu tembus pandang / transparan. Apabila terjadi susunan warna tumpang tindih maka warna yang tertindih tidak tertutup sepenuhnya. Bahkan dari garis tumpang tindih itu menimbulkan efek warna campurannya. Cat air menggunakan air sebagai medium pengencernya sehingga tidak dapat digunakan di atas kanvas cat minyak. Kertas yang digunakan sebaiknya khusus untuk cat air, karena daya serapnya telah disesuaikan dengan sifat cat air yang harus banyak menggunakan air dalam penggunaannya. Cat air tidak digunakan untuk pewarna yang tebal dan pekat, karena jika digunakan secara tebal dan pekat pengeringannya lama dan kemungkinan merusak kertas jika tertempel dengan kertas atau benda lain. Pada waktu mengeluarkannya tidak boleh diambil dengan kuas yang basah langsung dari tubenya, sebab jika air masuk ke dalam tube warna di dalam akan menjadi keras dan tidak dapat dikeluarkan. Dalam menggunakannya keluarkanlah warna cat air secukupnya di atas palet cat air. Kemudian tetesi air secukupnya dan aduk sampai rata baru dapat digunakan dengan menguaskan di atas kertas.

Dalam penggunaannya cat air harus 'sekali gores jadi’ dan tidak bisa diperbaiki kembali jika ada kesalahan. Oleh sebab itu penggunaan cat air harus betul-betul cermat, penuh konsentrasi dan berhati-hati. Sebelum menerapkan warna, sebaiknya kertas dibersihkan dahulu dengan menggunakan kapas atau tisu lembab dengan cara mengusapkannya di permukaan kertas dengan lembut dan hati-hati agar kertas tidak luka. Kapas atau tisu jangan terlalu basah karena dapat menyebabkan kertas bergelombang. Pembersihan ini penting dilakukan untuk menghilangkan kotoran-kotoran pada permukaan kertas yang dapat mengganggu penyerapan warna yang digunakan. Teknik pewarnaan dengan cat air biasanya mulai dari warna tipis dan ringan kemudian secara perlahan diberikan tonasinya ke warna yang lebih kuat. Cat yang masih basah tidak dapat segera ditindih dengan warna lain karena warna akan bercampur dan nampak kotor, untuk itu harus ditunggu sampai warna setengah kering.

Yang pertama hanya menggunakan hitam putih, tetapi kemampuan teknik menggunakan cat air atau tinta yang menggunakan media air sangat piawai. Kesan suasana berkabut dengan air terjun berwarna putih sangat sulit didapat jika tidak sering latihan pengunaannya secara spontan. Penggunaan cat air berwarna juga tidak kalah piawinya dengan teknik hitam putih. Tidaklah mudah membuat goresan spontan yang menggambarkan wujud realistik , namun pada gambar atau lukisan ini penggambaran pohon bunga dan burung secara spontan dapat dicapai dengan sempurna. Perhatikan bentuk dan warna daun, bunga, dan burung dan gerakannya, semuanya sangat ’pantas’ dan dikerjakan dengan sempurna. Bagaimana pelukis Cina dapat menggunakan teknik cat air demikian sempurna? Latihan dan kebiasaan merupakan kunci utamanya karena masyarakat Cina menulis dengan menggunakan kuas dan tinta. Jadi, kalau senimannya melukis tidak ada hambatan teknis. Oleh sebab itu jika ingin berhasil melukis dengan teknik cat air tidak ada lain kuncinya adalah latihan dan latihan terus menerus sehingga dapat dikuasai karakter cat air tersebut, diketahui kelebihan dan keterbatasannya.

Selain cat air, ada bahan cat yang sejenis disebut tempera dan sifatnya juga transparan. Namur pada saat ini jarang digunakan dan di toko pun sulit diketemukan. Pada zaman Renaissance tempera banyak digunakan sebelum diketemukan cat minyak. Tempera terbuat dari serbuk pigment warna dengan médium pengencer air murni dan zatperekatnya menggunakan kuning telur. Namur saat ini tela hada cat tempera yang diproduksi secara sintetis, ada médium pencairnya menggunakan air, ada pula tempera pengencernya menggunakan terpentin. Untuk itu perhatikan labelnya, jira ada label “O-W” (oil-water) berarti tempera tersebut dicairkan dengan air, apabila ada label “W-O” (water-oil) berarti pengencernya menggunakan terpentin. Dalam pengunaannya, tempera digunakan tipis, jika digunakan terlalu tebal setelah kering dapat mengelupas. Tempera efektif digunakan pada kanvas dengan cat dasar gesso dengan permukaan yang halus. Cat tempera memungkin digunakan dengan berbagai variasi teknik seperticipratan, transparan, atau dengan dikerok untuk mendapatkan warna yang semula. Jadi lebih luwes dibandingkan cata ir.

3. Cat Poster

Cat poster tergolong jenis cat air karena untuk medium pengencernya menggunakan air. Cat ini berbeda dengan cat air biasa karena sifatnya yang cepat kering dan dapat digunakan seperti cat minyak yakni teknik penggunaannya dengan wama pekat karena tidak banyak menggunakan air. Cat ini cepat kering, oleh karena itu warna awal dapat segera ditumpang dengan warna berikutnya. Sifat lainnya adalah wamanya datar dan rata maka selain dapat digunakan dengan teknik brush stroke yang ekspresif atau untuk gambar dekoratif yang memerlukan warna-warna rata dan datar. Kelemahan warna ini tidak baik digunakan terlalu tebal karena ketika kering cepat pecah dan rontok. Selain itu jika warna yang sudah diterapkan kena percikan air akan menjadi tidak rata. Sesuai dengan namanya, cat ini sangat baik untuk menggambar atau melukis poster dengan goresan-goresan kuas yang kuat dan tegas sebagai ciri khasnya. Kelemahan lainnya yang cukup unik adalah binatang lalat senang dengan warna ini, jika tidak waspada menyimpan gambar dapat rusak karena dimakan olehnya.

4. Cat Akrilik

Cat akrilik tergolong cat baru karena diciptakan dan diproduksi beberapa puluh tahun yang lalu. Cat ini dibuat dengan bahan pigmen sintetik yaitu polyvinyl accetate (plastik). Cat ini juga termasuk keluarga cat air. Dalam penggunaannya dapat menggunakan air sebagai pengencernya dan dapat juga digunakan secara langsung dari tubenya, seperti menggunakan cat minyak atau dengan kuas dan 'air brush'. Selain dikuaskan dengan tebal, cat akrilik dapat juga digunakan secara tipis seperti cat air. Cat akrilik sangat cepat kering. Oleh sebab itu, kuas yang digunakan harus cepat dimasukkan ke air. Jika tidak kuas akan menjadi rusak karena warna yang ada pada kuas mengering sulit untuk dibersihkan.

5. Cat Minyak

Penggunaan cat minyak untuk membuat lukisan sudah dimulai ratusan tahun yang lalu, diawali oleh Jan Van Eyck dari Belanda. Selanjutnya penggunaan cat minyak meluas karena memberikan keleluasaan kepada para pelukis untuk mengungkapkan idenya serta kualitasnya yang melebihi media sebelumnya. Cat minyak dapat digunakan untuk menggambarkan ilusi keruangan dengan memainkan gelap terang dari benda yang digambarkan. Pada awal penggunaanya cat minyak diterapkan di atas panel, kemudian disadari bahwa panel kurang fleksibel dan sulit untuk dibawa ke mana-mana. Lalu ditemukanlah kanvas yang terbuat dari kain yang dapat digulung sehingga lebih mudah untuk dibawa pergi terutarna jika pelukisnya ingin bekerja di luar ruangan (out door), misalnya melukis pemandangan.

Sesuai dengan namanya, dalam penggunaannya cat minyak memerlukan minyak khusus untuk mencairkannya dan daya keringnya sangat lambat. Cat minyak terdiri dari bahan pigment, minyak dari tumbuh-tumbuhan, dan terpentin. Pigmen warna adalah bahan warna berupa serbuk alami, atau sintetis. Pigmen warna berasal dari mineral (tanah), tumbuh-tumbuhan, dan binatang tertentu, akan tetapi saat ini kebanyakan yang digunakan adalah bahan sintetis yang berasal dari bagian industri bahan bakar minyak bumi. Kualitas cat minyak ditentukan oleh kehalusan dan kepekatan pigmennya yang dicampur dengan minyak. Setiap pigmen memiliki karakteristik tingkat kekeringan dan stabiltasnya jika terkena sinar matahari langsung.

Ada beberapa pigmen yang memiliki karakter, khususnya warna putih. Titanium wahite misalnya memiliki sifat menutup cat sebelumya dan dapat mempermuda warna lainnya. Zinc white adalah untuk mendapatkan efek transparan, Lead white memiliki karakter stabil dan elastis. Oleh sebab itu untuk membersihkan kuas dan palet setelah selesai bekerja, terlebih dahulu menggunakan minyak tanah atau terpentin, selanjutnya baru dicuci dengan air dan sabun. Alat dan bahan bantu menggunakan cat minyak relatif lebih banyak dibandingkan menggunakan media lainnya. Kuas yang digunakan adalah kuas khusus cat minyak yang dalam satu setnya terdiri kurang lebih kuas nomor 1 hingga 12, disamping kuas khusus untuk mengerjakan bagian-bagian tertentu dari lukisan yang dibuat. Keistimewaan cat minyak adalah tahan terhadap perubahan cuaca sehingga karya lukisan yang menggunakan cat minyak dapat bertahan berabad-abad. Dalam perkembangan penggunaannya, cat minyak dapat ditorehkan langsung dari tubenya ke atas kanvas guna keperluan ekspresi yang ingin diungkapkan oleh pelukisnya.

Kelemahan cat minyak adalah baunya yang sangat kuat dan menyebabkan udara dalam ruangan menjadi pengap. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan diperlukan ruang khusus untuk bekerja dengan ventilasi yang dapat mengatur sirkulasi udara dengan baik. Selain itu kelemahan cat minyak ketika telah menjadi lukisan adalah tidak tahan terhadap kelembaban. Untuk menghindarinya, apabila lukisan digantung di tembok harus ada celah antara tembok dan lukisan. Maksudnya adalah untuk memberikan sirkulasi udara di belakang lukisan, sehingga lukisan terhindar dari kelembaban. Ada beberapa tanda terjadinya kerusakan pada lukisan cat minyak yaitu retak, keriput, kering, berjamur. Cat lukisan dapat retak jika kualitas cat minyak kurang baik, perubahan cuaca yang ekstrim, tidak stabilnya percampuran pigmen dan minyak. Keriput dapat disebabkan karena kesalah dalam percampuran warna, atau ada unsur lain yang tercampur seperti air. Warna lukisan dapat kering disebabkan oleh tidak ratanya cat dasar pada kanvas, sehingga bagian yang tipis dapat menyerap minyak pada cat yang digunakan. Lukisan dapat berjamur jika menempel pada diding lembab dalam waktu yang lama.

Demikianlah yang dapat admin bagikan kali ini, semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak/Ibu Guru dan juga anak didik dalam mencari referensi tentang artikel di atas. Dan harapannya, kiranya apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami isi artikel yang yang admin bagikan di atas. Selamat belajar dan berkreasi buat anak didik semuanya, moga-moga hasil prakarya kalian menarik dan mendapatkan nilai terbaik dari semua kerajinan yang ada. Dan yang paling utama adalah kalian diharapkan menjadi seniman-seniman yang luar biasa nantinya. Sukses selalu buat kalian semua dan sampai bertemu di lain kesempatan. Terima kasih dan salam sukses.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Bahan Seni Rupa Dua Dimensi | Tinta, Cat Air, Cat Poster, Cat Akrilik, dan Cat Minyak