Pembelajaran Prakarya Kurikulum 2013 Revisi 2017

Prinsip Unsur Seni Rupa | Mengarahkan, Memusatkan, dan Menyatukan

Daftar Isi [Tampil]
seni rupa | Suatu kalimat akan mudah dimengerti jika susunan kata-katanya menggunakan tata bahasa yang baik. Begitu pula dengan karya seni rupa dan kriya, akan nyaman dilihat jika menerapkan prinsip-prinsip pengorganisasian dengan mantap. Prinsip pengorganisasian unsur seni rupa dan kriya adalah tuntunan dasar dalam mengatur suatu komposisi dari unsur-unsur tersebut. Karena itu dalam penerapannya tidak kaku atau terpaku dengan contoh yang ditawarkan dalam buku ini. Contoh-contoh tersebut harus digunakan sebagai acuan, dikembangkan dan dijelajahi kemungkinan-kemungkinannya. Secara umum ada tiga tipe prinsip pengorganisasian, yaitu bersifat mengarahkan memusatkan dan menyatukan.

Prinsip Unsur Seni Rupa | Mengarahkan, Memusatkan, dan Menyatukan

Prinsip yang mengarahkan menuntun perhatian dari satu tempat ke tempat lainnya, membuat klimaks dan menekankan arah dalam suatu komposisi. Prinsip ini terdiri dari pengulangan, selang-seling, rangkaian, transisi, gradasi, irama dan radiasi. Prinsip yang bersifat memusatkan cenderung menonjolkan dan memfokuskan perhatian kepada suatu bagian yang khusus dalam kompsisi. Prinsip ini terdiri dari konsentrasi, kontras dan penekanan. Prinsip menyatukan menuntun perhatian kepada seluruh bagian dar kornposisi, menghubungkan dan menyatukan unsur-unsur serta prinsip-prinsip yang digunakan. Oleh karenanya prinsip ini paling rumit dibandingkan dengan lainnya.

Seluruh jenis prinsip dapat diterapkan secara struktural maupun dekoratif, namun ada yang lebih cocok diterapkan secara dekoratif, seperti selang-seling dan konsentrasi. Prinsip pengorganisasian mempengaruhi struktur, fungsi dan hiasan sebuah karya. Oleh sebab itu seorang pekerja seni rupa dan kriya harus mengetahui betul karakter dan potensi setiap, prinsip pengorganisasiannya agar dapat mengembangkan dalam menerapkannya ke dalam karyanya dengan baik.

1. Prinsip Mengarahkan

a. Pengulangan

Prinsip pengulangan merupakan prinsip pengorganisasian unsur yang paling sederhana dan paling mendasar. dalam penerapannya prinsip ini menggunakan unsur yang sama berulang-ulang dalam lokasi yang berbeda. Dengan prinsip ini per-hatian dituntun mengikuti suatu arah susunan unsur dalam komposisi dan cepat mendapatkan harmoni dan kesatuan. Namun karena mengulang hal yang sama dapat cepat membosankan. Pengulangan ada dua macam yaitu pengulangan teratur dan pengulangan tak teratur. Pengulangan teratur menerapkan unsur sama dalam segala hal sedang pengulangan tak terratur ada sedikit variasi sehingga, kelihatan lebih me-narik. Perhatikan contoh gambar gunakan sebagai acuan untuk latihan.

b. Selang-Seling

Prinsip selang-seling menerapkan dua jenis unsur yang berbeda dan disusun secara bergantian.Meskipun prinsip ini mengarahkan perhatian, tetapi tidak selancar prinsip pengulangan,karena ada tempo perhatian yang tertahan oleh perbedaan unsur yang disusun.Perbedaan unsur biasanya dalam satu jenis misalnya; unsur bentuk. Dalam susunan itu hanya ada bentuk geometrisyang berbeda, seperti segitiga dan bulatan. Prinsip ini lebih kuat bilawarna-warna pada bentuknya juga selangselingnya sama. Perhatikanlah contoh bagaimana bentuk danwarna disusun secara bergantian.

c. Rangkaian

Rangkaian merupakan satu unit susunan unsur yang disusun secara berulang dalam satu komposisi. Susunan dari unit-unit itu menuntun dan mengarahkan perhatian kepada suatu klimaks. Unit unsur-unsur itu tidak harus selalu sama, mungkin dalam satu unit ada beberapa unsur, misalnya satu unit terdiri dari garis dan bentuk dan gabungan dari unit itu dapat membentuk motif . Perhatikanlah contoh gunakan sebagai acuan dalam latihan.

d. Transisi

Transisi disebut sebagai perubahan dari satu kondisi ke kondisi yang lain. Dalam seni rupa dan kerajinan, ini merupakan prinsip yang mengarahkan secara halus melalui perubahan yang ditampilkan. Tidak ada tingkatan perubahan, tidak ada perbedaan kondisi dalam proses perubahannya, tidak disadari ada perubahan karena kehalusannya. Kekuatan prinsip ini justru pada kehalusan perubahannnya sehingga dalam beberapa hal, prinsip termasuk prinsip yang menyatukan hal-hal yang berbeda. Biasanya tran-sisi dikonotasikan hanya terhadap warna, tetapi sebenamya dapat diterapkan kepada setiap unsur. Perhatikan gunakan sebagai acuan dalain praktek.

e. Gradasi

Tingkatan merupakan ciri khas prinsip gradasi. Tingkatan tersebut adalah satu perubahan dari sebuah unsur. Karena merupakan tingkatan maka unsur tersebut sama dalam segala hal kecuali ukuran pada unsur garis, ruang, dan bentuk, dan value dalam warna. Tanpa kita sadari gradasi ini sering digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya tingkatan dalam belajar di sekolah, tingkatan dalam lapisan masyarakat, dalam kualitas benda produk industri dan sebagainya. Dalam seni rupa prinsip ini sangat kuat mengarahkan perhatian. Untuk membuat gradasi diperlukan lebih dari dua tingkatan. Prinsip ini jika digunakan dalam tingkatan yang panjang, yang dapat menimbulkan ilusi ruang tiga dimensional.

f. Irama

Di dalam seni rupa dan seni kerajinan irama merupakan susunan kesan gerakan dari unsur visual. Kesan gerakan itu mungkin mengalir bergelombang, putus-putus, zig-zag dan sebagainya. Irama akan lebih kuat efeknya bila dilakukan secara berulang. Irama dalam seni rupa dapat dianalogikan dengan irama dalam seni musik. Unsur-unsur visual seperti garis, bentuk dan warna dapat diulang, dikelompokkan, dibesarkan dikecilkan disusun dalam suatu bidang dapat memberi kesan irama. Irama mempengaruhi ukuran bidang menjadi lebih besar karena sifatnya yang dinanis. Penerapan garis lengkung lebih mudah untuk mendapatkan kesan irama, dibandingkan unsur-unsur lainnya. Walaupun irama dapat juga dicapai dengan unsur bentuk dan ruang. Gerakan irama dapat ke berbagai arah dapat dimulai dari pinggir maupun tengah.

g. Radiasi

Perhatikanlah matahari yang baru terbit di ufuk timur, perhatikan pula bunga yang berhelai daun lancip. Keduanya memiliki sifat pancaran menuju titik pusat. Prinsip radiasi mengikuti sifat pancaran itu. Dalarn menyusun unsur-unsur seni rupa penampilannya menyampaikan kesan gerakan memancar dari suatu titik pusat ke segala arah. Titik pusat dapat nampak secara nyata maupun tidak kelihatan, dan dapat dimulai dari setiap sisi atau dari tengah. Prinsip ini sangat kuat mengarahkan perhatian jika penerapannya tepat. Misalnya bentuk-bentuk yang kecil diletakkan dekat dengan titik pusat pancaran dan bentuk-bentuk yang besar menjauh dari titik pusat. Begitu pula value warna terang dekat titik pusat dan yang gelap jauh dari titik pusat.

2. Prinsip Memusatkan

a. Konsentrasi

Prinsip ini merupakan susunan dari perkembangan satu bentuk yang memiliki satu pusat. Prinsip ini mirip prinsip radiasi. Jika radiasi memancar dari satu titik pusat, sedangkan konsentrasi membesar dari satu bentuk atau bentuk-bentuk berputar mengarah kepada satu titik. Bentuk-bentuk itu dapat geometris atau organis. Konsentrasi sangat kuat memfokuskan perhatian, sehingga penerapannya harus dipertimbangkan dengan matang. Unsur-unsur yang dapat diterapkan dengan prinsip ini hanya garis, ruang dan bentuk, sedangkan tekstur dan warna hanya mendukung efektifitasnya.

b. Kontras

Kehidupan ini terjadi karena kontras: ada siang-malam, pria-wanita, panas-dingin, sedih-bahagia dan seterusnya. Dalam seni rupa banyak yang menghindari penerapan kontras, padahal dapat memberikan daya tarik yang luar biasa bagi penglihatan. Perhatikanlah pohon bunga, lihat warna daunnya hijau, lihat warna bunganya yang merah, itu merupakan susunan unsur warna kontras antara daun dan bunga tentu menyenangkan untuk dilihat. Kenapa bisa demikian ?

Kontras adalah suatu perasaan tentang perbedaan sesuatu. Dalam seni rupa, kontras justru digunakan untuk memperlihatkan hal-hal yang tidak sama atau untuk tujuan fokus perhatian. Jika kontras digunakan secara bijaksana akan menghasilkan susunan unsur yang menarik. Tetapi sebaliknya jika terlalu banyak kontras dapat menyebabkan susunan menjadi kacau. Kontras juga dapat digunakan untuk menim-bulkan ilusi mengurangi ukuran, apabila bentuk terlihat terlalu tinggi, garis horizontal ditempatkan pada pada bentuk itu dapat mengurangi kesan yang tinggi. Kontras juga dapat memberikan keseimbangan, misalnya dalam suatu komposisi jika terlalu berat ke kanan dapat diseimbangkan dengan menempatkan sesuatu di sebelah kiri dengan posisi mengarah ke luar sebelah kiri. Dengan demikian komposisi yang tadinya mengarah ke kanan ditarik ke kiri oleh sesuatu yang ditempatkan mengarah ke kiri.

c. Penekanan

Penekanan sebagai salah satu prinsip yang memusatkan perhatian berbeda dengan dua prinsip sebelumnya. Prinsip ini lebih bebas karena dalam menempatkan 'centre of interest' dalam komposisi tidak terikat dengan gerakan arah garis, tetapi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengelompokan bentuk, memberikan warna yang berbeda dari sekitarnya, memberikan hiasan atau motif sehingga perhatian tertuju kepada tempat yang ingin ditonjolkan. Selain itu dapat pula salah satuunsur diisolasi untuk mendapat perhatian khusus dan klimaks pada karya yang dibuat. Prinsip ini sering juga disebut sebagai prinsip dominan atau prinsip subordinasi, yang mana ada satu aspek yang mendominasi lainnya. Apabila dalam suatu komposisi ada lebih dari satu fokus perhatian harus diperhatikan kekuatannya jangan membuat fokus perhatian dengan kekuatan sama, karena hal tersebut dapat membuat kekacauan. Namun demikian tidak semua karya seni rupa dan kriya atau kerajinan memiliki penekanan perhatian, biasanya hal tersebut ada pada karya-karya desain tekstil yang motif-motifnya disusun secara berulang dalam ukuran yang sama memenuhi ruang.

3. Prinsip Menyatukan

a. Proporsi

Salah satu cara membuat susunan nampak menyenangkan adalah melalui penerapan prinsip proporsi. Prinsip ini tidak hanya terdapat dalam seni rupa, yang menakjubkan proporsi terdapat pada semua benda yang ada di alam ini. Pada tubuh manusia misalnya, tubuhnya dapat terlihat menarik jika proporsinya tepat antara bagian tubuh yang satu dengan lainnya antara kepala dengan seluruh badan, antara telapak tangan dengan lengan, antara hidung dan tinggi kepala dan seterusnya.

Proporsi merupakan hasil dari hubungan perbandingan antara jarak, jurnlah, tingkatan, dan bagian disebut sebagai proporsi atau hubungan satu bagian dengan bagian lain dan keseluruhan dalam suatu susunan. Sebuah karya seni rupa dan seni kerajinan dikatakan berhasil jika unsur-unsurnya disusun berdasarkan suatu proporsi. Proporsi dapat diterapkan pada karya nirmana datar maupun nirmana ruang. Dengan proporsi dapat ditelaah bagian-bagian dari sebuah karya atau keseluruhan dari karya itu. Pada dasarnya proporsi dapat dilihat dari empat tingkatan, yaitu :
  1. Di dalam satu bagian, seperti perbandingan antara panjang dan lebar. 
  2. Di antara bagian-bagian, perbandingan antara satu bentuk dengan bentuk lainnya dalam satu susunan. 
  3. Bagian dengan keseluruhan, perbandingan antara bentuk-bentuk dalam susunan dengan keseluruhannya. 
  4. Keseluruhan dengan sekitarnya, perbandingan antara seluruh susunan dengan apa yang ada disekitarnya
Dari suatu test yang dilakukan oleh Patrick Carpenter terhadap beberapa kelompok orang yang berbeda pekerjaannya, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa pembagian bidang yang disenangi oleh sebagian besar partisipan. Pembagian bidang itu berdasarkan proporsi Golden Section atau proporsi emas. Proporsi ini berasal dari Yunani Kuno yang berpijak kepada pembagian secara matematik yaitu bagian yang kecil cukup menarik perhatian dan bagian yang besar cukup kecil untuk menjadi pembandingnya kira-kira perbandingannya 3 : 5 atau 5 : 8. Misalnya pada pembagian bidang di atas lebarnya dua pertiga dari panjangnya. Dari percobaan itu menunjukkan bahwa proporsi yang menarik adalah pembagian yang secukupnya dan tidak berlebihan. Pembagian yang sama kurang menarik karena statis, begitu pula pembagian yang berlebihan yang membuat salah satu menjadi dominan.

b. Keseimbangan

Ada tiga jenis keseimbangan yaitu: keseimbangan mendatar, keseimbangan tegak lurus dan keseimbangan radial. Keseimbangan mendatar unsur yang disusun mengikuti arah garis mendatar bagan 14a, begitu pula keseimbangan tegak lurus mengikuti posisi garis vertikal bagan 14b, dan keseimbangan radial mengikuti arah garis ke segala arah bagan 14c. Tipe keseimbangan ada dua, yaitu keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan informal atau asimetris. Dalam keseimbangan formal kedua bagian dari pusat keseimbangan identik dalam segala hal satu dengan lainnya. Keseimbangan ini lebih mudah dicapai, tetapi sifatnya lebih statis, sedang pada keseimbangan informal atau asimetris bagian-bagian di sebelah pusat keseimbangan berbeda tetapi dapat memberikan perasaan kesetaraan. Tentu hal ini memerlukan interaksi yang lebih rumit di antara unsur yang disusun. Hasilnya lebih dinamis dibanding kese-imbangan formal.

c. Harmoni

Harmoni merupakan suatu perasaan kesepakatan, kelegaan suasana hati, suatu yang menyenangkan dari kombinasi unsur dan prinsip yang berbeda, namun memiliki kesamaan dalam beberapa unsurnya. Semua unsur, semua bagian dikompromikan, bekerja sama satu dengan lainnya dalam suatu susunan yang memiliki keselarasan. Harmoni Untuk memahami tentang harmoni atau keselarasan coba perhatikan jari-jari anda. Perhatikan bentuknya, warnanya, garis-garisnya, teksturnya. Apakah ada kesamaan? Apakah anda senang melihatnya? Kemudian jelaskan bagaimana unsur rupa yang terdapat pada jari anda itu! Harmoni merupakan suatu perasaan kesepakatan, kelegaan suasana hati, suatu yang menyenangkan dari kombinasi unsur dan prinsip yang berbeda, namun memiliki kesamaan dalam beberapa unsurnya. Semua unsur, semua bagian dikompromikan, bekerja sama satu dengan lainnya dalam suatu susunan yang memiliki keselarasan. Penerapan Prinsip Harmoni karya peserta Diklat Dasar Seni Rupa/Kriya samaan bentuk dan warna dasar hitam mengikat unsur warna yang berbeda, dan dikompromikan, diarahkan oleh prinsip yang memusat sehingga harmoni dan kesatuan dapat dicapai. Berbeda dengan yang hanya terdiri dari hitam putih dengan bentuk dominan segi empat. Kontras terjadi dengan adanya sedikit lingkaran dan bentuk segi empat hitam dan putih. Perbedaan tersebut juga diikat dengan warna hitam. Keunikannya terletak pada adanya empat pusaran bentuk yang membuat empat pusat perhatian, namun, tiga pusaran itu memiliki kesamaanyang diimbangi oleh pusaran bentuk hitam pada latar belakang.

d. Kesatuan

Kesatuan merupakan perasaan adanya kelengkapan, menyeluruh, intergrasi total, kualitas yang menyatu dan selesai. Dalam kesatuan ada hubungan dari seluruh bagian dalam susunan bekerjasama untuk konsistensi, kelengkapan dan kesempumaan. Ini adalah puncaknya dari seluruh prinsip pengorganisasian unsur seni rupa setelah prinsip har-moni. Kesatuan dicapai dalam suatu komposisi menciptakan suatu hubungan yang kuat antar unsur yang disusun, dapat karena setiap unsur saling sentuh satu dengan lainnya atau berdialog satu dengan lainnya, dapat karena adanya ketegangan saling tarik menarik antar bagian. Jadi kesatuan secara skematik dapat terlihat nyata dapat pula hanya tersirat karena hanya persepsi kita yang merasakan adanya kebersamaan.

Perbedaan utama antara keserasian dan kesatuan adalah bahwa pada harmoni semuanya berhubungan secara indah tetapi belum tentu utuh. Kesatuan memberikan sentuhan akhir, perasaan yang lengkap dan selesai. Dalam suatu susunan kemungkinan ada keserasian tanpa kesatuan, tetapi kesatuan tidak bisa diperoleh jika tanpa adanya keserasian. Misalnya, sekuntum bunga merupakan satu kesatuan yang serasi tetapi jika salah satu helai bunganya rontok kesatuannya tidak ada tetapi masih ada keserasian. Oleh karena itu kesatuan tidak bisa ada salah satu dari unsur atau bagian yang hilang. Setiap bagian terkait dengan bagian lainnya untuk menjadi keseluruhan yang utuh.

e. Ekonomi

Prinsip ekonomi merupakan salah satu prinsip menyatukan dengan membuang hal-hal detail yang dirasa kurang esensial sehingga visualisasi yang ditampilkan sesedikit mungkin tetapi dapat memberikan nilai yang paling penting dari apa yang dimaksud oleh senimannya. Prinsip ini dapat memberi kelegaan perasaan karena persepsi tidak disibukkan oleh banyak hal. Hal ini banyak diterapkan di dalam seni rupa Jepang klasik karena pengaruh dari ajaran Zen Budisme dan pada saat ini banyak mempengaruhi seni dan arsitektur modern dalam istilah yang berbeda yaitu minimalis. Prinsip ini juga diterapkan dalam Bauhaus suatu lembaga pendidikan seni di Jerman terutama mengenai desain yaitu Less is more , maksudnya suatu kemungkinan mensugestikan ide-ide yang kompleks dalam seni rupa atau desain dengan hanya menampilkan sedikit visualisasi.

f. Hubungan dengan Lingkungan

Salah satu hal yang perlu diketahui oleh seniman adalah untuk apa dan siapa karya seni itu diciptakan. Apakah karya seni itu sebagai karya seni murni ? Berarti yang akan menikmati adalah terbatas kepada masyarakat yang paham dan mencintai seni, karya tersebut tentu akan disimpan sebagai koleksi pribadi, galeri atau museum. Apabila karya seni tersebut diciptakan untuk memenuhi kebutuhan fungsional bagi masyarakat, maka karya tersebut perlu mempertimbangkan segmentasi atau lapisan masyarakat yang menjadi sasaran? Karya ini dalam prosesnya memerlukan beberapa pertimbangan, antara lain jenis kebutuhan setiap lapisan masyarakat yang menjadi sasaran karya seni, kemudian pertimbangan kenyamanan, keamanan, kekuatan dan seba-gainya. Apabila karya seni itu untuk diposisikan di tempat umum atau di suatu lingkungan tertentu, karya seni tersebut perlu dipertimbangkan bahwa keberadaannya serasi dengan lingkungan sekitarnya. Kesesuaian tersebut meliputi ukuran, bentuk dan warnanya juga daya tahan jika berada ditempat terbuka.

Pertimbangan ukuran perlu menjadi perhatian seperti luas atau ukuran ruang yang tersedia untuk sebuah karya seni, sehingga tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kecil. Maka dalam hal ini pertimbangan proporsi ruang dengan bentuk sangat diperlukan. Selanjutnya pertimbangan bentuk, warna, dan tekstur adalah untuk menyesuaikan rupa karya seni dengan lingkungan agar dapat menyatu, tidak lepas, dan berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Untuk itu unsur-unsur seni harus dapat ’berdialog’ dengan unsur-unsur lingkungannya. Maksudnya aspek karya seni memiliki hubungan yang serasi dengan aspek sekitarnya, dapat dinikmati dengan baik oleh orang-orang yang berada di lingkungan karya seni tersebut.

e. Ekonomi

Prinsip ekonomi merupakan salah satu prinsip menyatukan dengan membuang hal-hal detail yang dirasa kurang esensial sehingga visualisasi yang ditampilkan sesedikit mungkin tetapi dapat memberikan nilai yang paling penting dari apa yang dimaksud oleh senimannya. Prinsip ini dapat memberi kelegaan perasaan karena persepsi tidak disibukkan oleh banyak hal. Hal ini banyak diterapkan di dalam seni rupa Jepang klasik karena pengaruh dari ajaran Zen Budisme dan pada saat ini banyak mempengaruhi seni dan arsitektur modern dalam istilah yang berbeda yaitu minimalis. Prinsip ini juga diterapkan dalam Bauhaus suatu lembaga pendidikan seni di Jerman terutama mengenai desain yaitu Less is more , maksudnya suatu kemungkinan mensugestikan ide-ide yang kompleks dalam seni rupa atau desain dengan hanya menampilkan sedikit visualisasi.

f. Hubungan dengan Lingkungan

Salah satu hal yang perlu diketahui oleh seniman adalah untuk apa dan siapa karya seni itu diciptakan. Apakah karya seni itu sebagai karya seni murni ? Berarti yang akan menikmati adalah terbatas kepada masyarakat yang paham dan mencintai seni, karya tersebut tentu akan disimpan sebagai koleksi pribadi, galeri atau museum. Apabila karya seni tersebut diciptakan untuk memenuhi kebutuhan fungsional bagi masyarakat, maka karya tersebut perlu mempertimbangkan segmentasi atau lapisan masyarakat yang menjadi sasaran? Karya ini dalam prosesnya memerlukan beberapa pertimbangan, antara lain jenis ke-butuhan setiap lapisan masyarakat yang menjadi sasaran karya seni, kemudian pertimbangan kenyamanan, keamanan, kekuatan dan seba-gainya. Apabila karya seni itu untuk diposisikan di tempat umum atau di suatu lingkungan tertentu, karya seni tersebut perlu dipertimbangkan bahwa keberadaannya serasi dengan lingkungan sekitarnya. Kesesuaian tersebut meliputi ukuran, bentuk dan warnanya juga daya tahan jika berada ditempat terbuka.

Pertimbangan ukuran perlu menjadi perhatian seperti luas atau ukuran ruang yang tersedia untuk sebuah karya seni, sehingga tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kecil. Maka dalam hal ini pertimbangan proporsi ruang dengan bentuk sangat diperlukan. Selanjutnya pertim-bangan bentuk, warna, dan tekstur adalah untuk menyesuaikan rupa karya seni dengan lingkungan agar dapat menyatu, tidak lepas, dan berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Untuk itu unsur-unsur seni harus dapat ’berdialog’ dengan unsur-unsur lingkungannya. Maksudnya aspek karya seni memiliki hubungan yang serasi dengan aspek sekitarnya, dapat dinikmati dengan baik oleh orang-orang yang berada di lingkungan karya seni tersebut.

Demikianlah yang dapat admin bagikan kali ini, semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak/Ibu Guru dan juga anak didik dalam mencari referensi tentang artikel di atas. Dan harapannya, kiranya apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami isi artikel yang yang admin bagikan di atas. Selamat belajar dan berkreasi buat anak didik semuanya, moga-moga hasil prakarya kalian menarik dan mendapatkan nilai terbaik dari semua kerajinan yang ada. Dan yang paling utama adalah kalian diharapkan menjadi seniman-seniman yang luar biasa nantinya. Sukses selalu buat kalian semua dan sampai bertemu di lain kesempatan. Terima kasih dan salam sukses.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Prinsip Unsur Seni Rupa | Mengarahkan, Memusatkan, dan Menyatukan