Pembelajaran Prakarya Kurikulum 2013 Revisi 2017

Jenis-Jenis Kelompok Karya Teater Daerah 2019 Revisi

Teater Daerah  | Kali ini admin akan membagikan jenis-jenis dan kelompok karya teater dalam seni teater. Semoga materi yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi jenis-jenis kelompok karya seni teater dalam pembelajaran seni teater. Dan harapannya semoga apa materi yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan anak didik di sekolah. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Jenis-Jenis Kelompok Karya Teater Daerah 2019 Revisi

Menurut Saini Kosim, dari sifat-sifatnya dan latar belakang perkembangannya teater etnis dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu teater upacara  keagamaan, teater istana, dan teater rakyat. Berikut ini dapat kamu perhatikan ketiga kelompok teater tersebut.

1. Teater Upacara Keagamaan

Teater upacara kegamaan masih kuat berakar dalam fungsi ritualnya.Contoh kelompok teater ini dapat ditemukan di Bali, yaitu calon arang. Topeng Cirebon juga dapat dikelompokkan ke dalam teater upacara keagamaan.

Teater keagamaan memiliki sifat-sifat yang khas. Tempat pementasan biasanya berupa ruangan atau halaman bangunan ibadah atau tempat yang dianggap sakral melalui upacara. Meskipun terdapat batas jasmaniah antara pemain dan penonton, hubungan rohaniah antara keduanya sangatlah erat. Pemain dan penonton secara rohaniah berada di tengah-tengah kegiatan bersama, yaitu penjelasan, pemantapan, dan pengukuhan kembali nilai-nilai yang menjadi penyangga kehidupan mereka bersama. Kelompok teater ini biasanya berbicara tentang tiga dunia, yaitu dunia atas atau dunia para dewa atau leluhur, dunia manusia, dan dunia bawah atau dunia para siluman. Penyelenggara dan pemimpin pementasan sering merangkap sebagai pejabat atau pemimpin keagamaan.

Wayang kulit Jawa pada awal perkembangan sangat bersifat keagamaan yang dipimpin oleh seorang dalang yang merangkap sebagai shaman atau dukun sebelum pengaruh Hindu dan Budha masuk Jawa. Selain itu, penggunaan perlengkapan keagamaan, seperti genta, air suci, sesajen, dupa, dan gunungan menunjukkan eratnya hubungan teater kelompok ini dengan agama dan upacara keagamaan.

2. Teater Istana

Teater istana merupakan kelompok teater etnis yang pada awalnya didukung dan dikembangkan oleh para bangsawan, baik di istana maupun kabupaten. Ciri kelompok teater ini yaitu berlakunya kesantunan dan tata krama istana atau kabupaten. Contohnya teater kelompok ini adalah wayang wong, wayang kulit, dan langendriyan di Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Contoh lainnya adalah gending karesmen dan wayang golek pada awal perkembangannya di Jawa Barat.

Di Bali, dikenal jenis teater istana bernama gambuh. Gambuh merupakan teater tradisional yang paling tua di Bali yang diperkirakan telah ada sejak abad ke-16. Bahasa yang digunakan dalam gambuh yaitu bahasa Bali kuno yang terasa sangat sukar untuk dipahami oleh orang Bali sekarang. Tariannya pun sangat sulit karena merupakan tarian klasik yang bermutu tinggi. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan kalau gambuh menjadi sumber dari tari-tarian Bali ada sekarang.

Kebanyakan lakon yang dimainkan gambuh diambil dari struktur cerita Panji yang diadopsi ke dalam budaya Bali. Cerita-cerita yang dimainkan di antaranya Damarwulan, Ronggolawe, dan Tantri. Peran utama menggunakan dialog berbahasa Kawi, sedangkan para punakawan berbahasa Bali. Sering pula para punakawan menerjemahkan bahasa Kawi ke dalam bahasa Bali biasa.

Pementasan gambuh diringi suling yang suaranya sangat rendah. Suling ini dimainkan dengan teknik pengaturan napas yang sangat sukar. Seain itu, dalam gamelan pengiring gambuh, yang sering disebut gamelan "pengambuhan", suling mendapat tempat yang khusus.

Gambuh mengandung kesamaan dengan opera dan pada teater Barat karena unsur musik dan nyanyian mendominasi pertunjukkan. Oleh karena itu, para penari harus mampu menyanyi. Pusat kendali gamelan dilakukan oleh juru tandak yang duduk di tengah gamelan dan berfungsi sebagai penghubung antara penari dan musik. Selain dua atau empat suling, melodi pengambuhan dimainkan dengan rebab bersama seruling. Peran yang paling penting dalam gamelan adalah pemain kendang lanang atau disebut kendang pemimpin. Dia bertugas memberi aba-aba pada penari dan penabuh.

Teater istana memiliki kekhasan tersendiri karena mengungkapkan tata nilai kaum bangsawan. Teater kelompok ini sangat dipengaruhi oleh susila, tata krama, dan kesantunan pendukungnya. Cerita teater istana biasanya bertemakan kebijaksanaan dan kezaliman raja, keperwiraan atau kepengecutan pangeran, para ksatria, dan sebagainya.

Perlengkapan yang digunakan tentu saja alat-alat yang berhubungan erat dengan tugas hidup kasta ksatria, yaitu memerintah dan berperang. Sementara itu, cara berperan pemain cenderung dibakukan, mengikuti tata krama dan kesantunan para bangsawan.

3. Teater Rakyat

Teater rakyat merupakan kelompok teater yang tumbuh dan berkembang di kalangan rakyat dan berkembang di kalangan rakyat di kampung-kampung dan menyerap sifat-sifat rakyat sebagai pendukungnya.Teater rakyat memiliki ciri yang berbeda dengan teater istana. Cerita teater rakyat biasanya diambil dari kisah yang populer di kalangan rakyat atau penggalan-penggalan dari kehidupan sehari-hari. Perlengkapan pentas dan busana yang dikenakan pemain seadanya. Gaya berperan spontan dan improvisasi dengan banyak lawakan yang sedikit vulgar. Pementasan dilaksanakan di mana saja, di halaman rumah, lapangan, atau terminal. Dalam teater rakyat, hubungan antara pemain dan penonton sangat akrab.

Arja merupakan jenis teater tradisional dari Bali yang bersifat kerakyatan. Seperti bentuk teater tradisi Bali lainnya. arja merupakan bentuk teater yang penekanannya pada tarian dan nyanyian. Apabila ditelusuri, arja bersumber dari gambuh yang disederhanakan unsur tariannya dan lebih menekankan pada nyanyiannya. Nyanyian yang digunakan memakai bahasa Jawa Tengah dan Bali halus yang disusun dalam tembang macapat.

Selain arja, ada juga ketoprak. Ketoprak merupakan teater rakyat yang paling populer, terutama di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Di daerah-daerah tersebut, ketoprak merupakan kesenian rakyat yang menyatu dalam kehidupan masyarakatnya dan mengalahkan kesenian rakyat lainnya, seperti srandul dan emprak. Pada mulanya, ketoprak merupakan permainan orang-orang desa untuk menghibur diri dengan menabuh lesung pada waktu bulan purnama yang disebut gejogan.

Ketoprak merupakan salah satu bentuk teater rakyat yang sangat memerhatikan bahasa. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Jawa dengan dengan berbagai tingkatannya. Tingkatan bahasa Jawa yang digunakan yaitu bahasa Jawa Biasa (sehari-hari), bahasa Jawa Krama (untuk yang lebih tinggi), dan bahasa Jawa Krama Inggil (yaitu untuk tingkat yang tertinggi).

Penggunaan bahasa dalam ketoprak tidak hanya memerhatikan penggunaan tingkatan bahasa, tetapi juga kehalusan bahasa. Karena itu, muncullah bahasa ketoprak, yakni bahasa Jawa dengan bahsa yang halus dan spesifik. Contoh teater rakyat yang lain yaitu ludruk. Ludruk merupakan teater yang bersifat kerakyatan di daerah Jawa Timur yang berasal dari Jombang. Bahasa yang digunakan dalam ludruk yaitu bahasa Jawa dengan dialek Jawa Timur. Ciri-ciri bahasa dialek Jawa Timur tetap terbawa meskipun ke barat makin luntur, menjadi bahasa Jawa setempat. Alat musik yang digunakan dalam ludruk yaitu kendang, cimplung, jidor, dan gambang. Lagu-lagu (gending) yang digunakan yaitu Parianyar, Beskalan, Kaloagan, Jula-juli, Samirah, dan Junian. Ludruk dimainkan oleh pria. Bahkan, peran wanita pun dimainkan oleh pria.

Demikianlah yang dapat admin bagikan kali ini, semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak/Ibu Guru dan juga anak didik dalam mencari referensi tentang artikel di atas. Dan harapannya, kiranya apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami isi artikel yang yang admin bagikan di atas. Selamat belajar dan berkreasi buat anak didik semuanya, moga-moga hasil prakarya kalian menarik dan mendapatkan nilai terbaik dari semua kerajinan yang ada. Dan yang paling utama adalah kalian diharapkan menjadi seniman-seniman yang luar biasa nantinya. Sukses selalu buat kalian semua dan sampai bertemu di lain kesempatan. Terima kasih dan salam sukses.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Jenis-Jenis Kelompok Karya Teater Daerah 2019 Revisi