Daftar Isi [Tampil]
Seni Teater | Kali ini admin akan membagikan materi tentang pengertian dan sejarah seni teater dalam pembelajaran prakarya. Semoga materi yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian dan sejarah seni teater. Kiranya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan anak didik tentang seni teater dalam pembelajaran prakarya. Selamat belajar dan semoga apa yang kalian pelajari ini dapat memberikan kalian pemahaman yang luar biasa tentang seni teater.
Pengertian Teater
Teater berasal dari bahasa Yunani, yaitu theatron yang asal katanya theomai yang berarti "takjub melihat atau memandang". Dalam perkambangannya, teater memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.- Teater diartikan sebagai gedung atau tempat pertunjukkan (dikenal pada zaman Plato)
- Teater diartikan sebagai publik atau auditorium (dikenal pada zaman Herodotus)
- Teater diartikan pula sebagai pertunjukkan atau karangan yang dipentaskan.
Teater bisa diartikan dengan dua cara, yaitu dalam arti sempit dan arti luas.
- Dalam arti sempit, teater bisa diartikan sebagai drama (kisah hidup atau kehidupan manusia baik fiktif maupun nyata) yang diceritakan dan dipentaskan di atas panggung/pentas, kemudian didiskusikan oleh orang banyak yang mengacu pada panduan teks/naskah.
- Dalam arti luas, teater adalah segala macam pertunjukkan atau tontonan yang dipertunjukkan di depan khalayak ramai. Misalnya, wayang orang, lenong, ketoprak, ludruk, arja, randai, reog, dan sebagainya.
Sejarah Teater
Dalam sejarah dunia, teater muncul sekitar abad ke-6 SM dari bangsa Yunani kuno yang telah mempunyai seni pertunjukkan yang disebut drama. Pertunjukkan drama berasal dari upacara keagamaan dalam bentuk pemujaan kepada Dewa Anggur bernama Dionysus. Teater pada zaman Yunani Kuno biasanya dipertujukkan secara umum disebuah tempat yang bernam theatron. Theatron merupakan bangunan khusus untuk pertunjukkan drama, terbuka tanpa atap, dan dibangun di lereng-lereng bukit.
Di Italia, seni teater berkembang sangat pesat dan mengalami masa kejayaan, baik dari segi panggung, penambahan dekorasi, maupun penambahan ornamen serta layar pada tempat pertunjukkan sehingga melahirkan teater modern. Berbeda dengan zaman Yunani, penonton teater di Italia terbatas pada kalangan tertentu, yaitu kalangan bangsawan.
Sementara itu di Indonesia, seni pertunjukkan seperti teater sudah muncul sejak lama. Teater Indonesia atau teater Nusantara ini mencakup teater tradisional yang berasal dari daerah-daerah yang ada di Indonesia. Misalnya, ketoprak dari Jawa, mak yong dari Riau, dan drama gong dari Bali. Pada awalnya, teater tradisional ini dijadikan sebagai upacara keagamaan. Namun, seiring berkembangnya zaman, beberapa teater tradisional menjadi sebuah pertunjukkan untuk tontonan saja.
Selanjutnya, memasuki abad ke-20 teater nusantara mengalami perubahan sehingga muncul teater modern. Teater modern ini merupakan teater yang dipengaruhi oleh teater tradisional dan teater barat. Dengan adanya pengaruh dari barat, bentuk pertunjukkan teater modern jauh berbeda dengan teater tradisional . Perbedaan tersebut antara lain terlihat dari cerita yang disuguhkan, penataan kelompok-kelompok teater modern antara lain Teater Populer, Teater Kecil, Teater Koma, Bengkel Teater, Studiklub Teater Bandung, Teater Payung Hitam, dan Teater Gandrik.
Jika dilihat dari definisinya, teater diartikan sebagai sebuah pertunjukkan. Selain itu, teater juga memiliki arti sebuah organiasi yang berupa wadah untuk kumpulan orang-orang pecinta teater. Dengan demikian, secara umum istilah teater nusantara dapat diartikan sebagai berikut.
- Seluruh pertunjukkan yang berlangsung di sebuah tempat di sebuah tempat baik di luar maupun di dalam gedung dan disaksikan oleh orang banyak (penonton)
- Arena pusat dari sebuah pertunjukkan
- Panggung tempat pertunjukkan
- Nama organiasi kelompok orang yang mencintai seni teater